Cita Rasa Internasional ala Herman Nuary
Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
DEMI memajukan busana muslim di pentas dunia, menyuguhkan busana dengan cita rasa internasional namun menggunakan material lokal adalah jawabannya. Desainer busana muslim asal Bandung, Herman Nuary memersembahkannya.
Pasar busana muslim yang kian meluas dan tak hanya di tingkat lokal semata membuat para desainer perlu cerdik menyiasatinya. Apalagi, celah ini merupakan peluang apik untuk digarap. Karenanya, olah kreativitas yang semakin beragam menjadi tantangan yang perlu dikerjakan.
Dunia internasional, misalnya. Selain membutuhkan busana kontemporer tentu juga membutuhkan busana muslim yang peminat busana tersebut kian meluas. Herman Nuary, desainer busana muslim asal Bandung ini salah satunya yang mencoba tanggap dengan tantangan tersebut. Guna menyiasati pasar, menciptakan busana dengan cita rasa internasional coba disuguhkannya.
"Saya mengangkat kultur busana Indonesia, tapi dengan sentuhan internasional. Saya ingin busana muslim dapat mengangkat Indonesia di mata internasional dan menjadikan busana muslim tuan rumah di negerinya sendiri," tuturnya kepada okezone di Hotel Hilton, Bandung, Senin (5/12/2011).
Untuk merepresentasikan keinginan itu, dalam show Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) bertema “Freedom of Expression”, Herman pun menawarkan 15 busana bercita rasa internasional.
"Saya menyuguhkan busana dengan sentuhan internasional, tapi tetap mengedepankan budaya Indonesia," sambungnya.
Citra Indonesia itu, lanjutnya ditonjolkan lewat pemakaian bahan pada busana yang dibuatnya. Dituturkannya, dirinya menggunakan material batik dari berbagai daerah dan menampilkan aksen embroidery di mana kedua sentuhan itu merupakan karya khas Tanah Air.
Secara detail, Herman mengaplikasikan payet dan swarovski untuk memerindah busananya. Kesan glamor itu memang dikarenakan dirinya memersembahkan evening gown bagi para pecinta busana muslim.
"Bentuknya berpotongan gamis untuk keperluan jamuan malam," tutupnya.
(tty)
0 comments:
Post a Comment